• Beranda
  • Self Help
  • Bagaimana Cara Memberikan Pertolongan Pertama pada Lokasi Kecelakaan di Jalan?

Bagaimana Cara Memberikan Pertolongan Pertama pada Lokasi Kecelakaan di Jalan?

Bagaimana Cara Memberikan Pertolongan Pertama pada Lokasi Kecelakaan di Jalan?

Bagikan :


Menurut data Kepolisian di Indonesia, setiap jamnya rata-rata sekitar 3 orang meninggal akibat kecelakaan di jalan. Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Pudji Hartanto, dalam persiapan kegiatan Kampanye Keselamatan Jalan, di Jakarta (18/8), seperti dikutip dari Kominfo mengatakan, bahwa faktor manusia yaitu kemampuan serta karakter pengemudi memberikan pengaruh besar terhadap keselamatan berkendara di jalan raya.

Dengan tingginya risiko kecelakaan di jalan raya, diperlukan persiapan dan pengetahuan apabila berada di lokasi kecelakaan. Bukan merekam video dan mempostingnya di media sosial, atau memberikan minum pada korban kecelakaan, inilah beberapa langkah pertolongan pertama yang disarankan oleh para ahli ketika terlibat kecelakaan atau berada di lokasi kecelakaan di jalan raya.

Langkah pertama

  • Ketika berada di lokasi kecelakaan di jalan raya, utamakan keselamatan diri Anda dengan memastikan bahwa lalu lintas telah berhenti
  • Pastikan semua orang menyadari bahwa telah terjadi kecelakaan lalu lintas di area tersebut agar tidak timbul kecelakaan lainnya
  • Perhatikan jika ada tumpahan bahan bakar atau adanya potensi risiko terjadinya kebakaran, matikan mesin kendaraan jika memungkinkan dan nyalakan lampu hazard kendaraan
  • Anda bisa menghubungi layanan gawat-darurat atau meminta orang lain yang ada di sekitar Anda bila ada untuk menghubunginya
  • Observasi dengan cepat berapa banyak kendaraan yang terlibat, lakukan penilaian dengan cepat pada semua penumpang kendaraan untuk memastikan tidak ada yang mengalami cedera yang mengancam jiwa

Langkah kedua

  • Umumnya korban akan berteriak, menangis atau membuat suara tertentu ketika masih sadar setelah mengalami kecelakaan. Prioritaskan memeriksa siapapun yang diam dan tidak bergerak.
  • Periksa dengan cepat apakah korban memiliki respon napas atau tidak. Anda bisa melihat gerak dada mereka atau memegang bahu untuk memeriksa pernapasan mereka. Bila mereka bernapas namun tidak menjawab atau sadar saat Anda memanggil mereka, pastikan mereka dalam posisi condong ke depan atau ke satu sisi dimana posisi jalan napas tetap terbuka.
  • Minimalkan pemindahan korban, tetap ajak korban berbicara agar tenang dan membuat mereka tetap sadar.
  • Jaga agar korban tetap hangat.

Langkah ketiga

  • Apabila korban tidak bernapas dan nadinya tidak teraba, maka ia membutuhkan bantuan CPR atau RJP (Resusitasi Jantung Paru)
  • Hanya pindahkan korban apabila ada risiko kebakaran, banjir, rongsokan yang mungkin jatuh, atau ledakan. Pemindahan korban yang mengalami cedera rawan menyebabkan perburukan cedera dan membahayakan tulang belakang korban
  • Cari korban dengan perdarahan besar dan bantu menghentikan perdarahannya dengan menekan perdarahan tersebut menggunakan kain yang bersih
  • Beritahu pada petugas siapa saja korban yang masih terjebak di dalam kendaraan

Langkah keempat

  • Membuka helm pengendara motor hanya boleh dilakukan apabila korban kesulitan bernapas atau kehilangan kesadaran diri
  • Apabila korban tertabrak kendaraan atau terlempar dari salah satu kendaraan dan dalam kondisi sadar, maka pastikan mereka tetap berada di tempatnya. Dukung kepala dan leher tanpa melakukan pemindahan, jaga agar suhu tetap hangat dan kering sampai layanan darurat datang

Segera hubungi layanan darurat apabila menemui adanya kecelakaan agar korban lebih cepat mendapatkan pertolongan. Jangan memberikan makanan atau minuman pada korban yang mengalami kecelakaan.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 06:42